MURAI BATU
(WHITE-RUMPED SHAMA)
Burung Murai Batu
Karakter dan sifat
burung Murai Batu, cara memilih burung Murai Batu, cara merawat
burung Murai Batu, cara memaster burung Murai Batu, tips seputar burung Murai
Batu.
TIPS
PANDUAN BURUNG MURAI BATU
Pemilihan Bakalan
(Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba dan
Perawatan Mabung untuk Burung Murai Batu (White-Rumped Shama)
Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau
cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya.
Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan.
Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai Batu yang banyak
dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai
Batu Aceh, BurungMurai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat,
Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu
Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi.
Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di
dunia.
KARAKTER DASAR BURUNG
MURAI BATU
- Mudah beradaptasi, burung Murai Batu sangat mudah
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
- Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung Murai Batu
lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung
berkobar.
- Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai Batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
- Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
PEMILIHAN BAHAN BURUNG
MURAI BATU YANG BAIK
(CIRI-CIRI BURUNG MURAI
BATU YANG BAIK DARI KATURANGGAN)
Ada beberapa hal penting
yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Murai Batu.
- Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat
dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki
ekor yang lebih panjang daripada burung Murai Batu betina.
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang
berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus
lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang
hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
- Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar
dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
- Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang
dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan
memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram
kuat, ini menandakan
bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental
burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang
bermental baik.
- Panjang ekor yang serasi dengan postur
badan. Pilihlah bentuk
ekor yang sedikit lentur.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan
power suara secara maksimal.
MAKANAN YANG SESUAI
UNTUK BURUNG MURAI BATU
- Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu:
12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolismesetiap
burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu
ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
- EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.
PERAWATAN
DAN STELAN HARIAN BURUNG MURAI BATU
Perawatan harian untuk
burung Murai Batu relatif sama dengan burung berkicau jenis
lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola
Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras.
Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada
kebiasaan masing-masing burung).
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau
tambahkan Voer dan Air Minum.
- Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF.
Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2
jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung
tidak melihat burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali
burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00)
burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali
diteras, boleh dimandikan bila perlu.
- Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
- Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di
perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
- Kroto segar diberikan 1 sendok makan
maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
- Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x
seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
- Pengumbaran di kandang umbaran dapat
dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
- Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu
sekali saja.
PENANGANAN APABILA
BURUNG MURAI BATU OVER BIRAHI
- Salah satu ciri-ciri burung Murai Batu yang
terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo
(sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
- Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2
sore.
- Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).
- Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.
- Frekuensi mandi dibuat lebih sering,
misalnya pagi-siang dan sore.
- Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30
menit/hari saja.
- Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan
lebih lama.
PENANGANAN APABILA
BURUNG MURAI BATU KONDISINYA DROP
- Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi
5 pagi dan 5 sore.
- Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x
seminggu.
- Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
- Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
- Burung segera diisolasi, jangan melihat dan
mendengar burung Murai Batu lain dahulu.
- Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3
jam/hari.
- Berikan Vitamin dan Mineral.
PERAWATAN
DAN STELAN BURUNG MURAI BATU UNTUK LOMBA
Perawatan lomba untuk
burung Murai Batu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung
Murai Batu agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan
memiliki stamina yang stabil.
Kunci keberhasilan perawatan
lomba untuk burung Murai Batu yaitu mengenal baik karakter dasar
masing-masing burung.
Berikut ini Pola
Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Murai Batu:
- H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan
menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
- H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur
maksimal 30 menit saja.
- 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di
mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
- Apabila burung akan turun lomba kembali,
berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
PENTING
- Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi.
Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai Batu lain.
- Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.
PERAWATAN DAN STELAN
BURUNG MURAI BATU PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba
sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola
Perawatan dan Stelan Pasca Lomba untuk burung Murai Batu:
- Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
- Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah
Lomba.
- Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
PERAWATAN
DAN STELAN BURUNG MURAI BATU MABUNG
Mabung
(Moulting) atau rontok
bulu merupakan siklus alamiah pada keluargaburung.
Perawatan burung Murai Batu pada masa mabung adalah
menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa
ini akan membuat burung Murai Batu menjadi rusak.
Pada
masa mabung, metabolisme tubuh burung Murai
Batu meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung
Murai Batu butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar
dari kondisi normal.
Hindari
mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung
menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh
burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
Berikut
ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Murai Batu:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia.
Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
- Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat
diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu
baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto
1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3
ekor setiap pagi.
- Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air
minum 2x seminggu.
- Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG MURAI
BATU
Irama lagu yang dimiliki burung Murai Batu memegang
peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung Murai Batu. Karena kembali kepadafilosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah
kemampuan berkicaunya (irama lagu).
Memilih suara-suara master untuk burung Murai Batu janganlah terfokus
hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.
Ada beberapa hal yang
harus kita perhatikan;
- Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burungandalan
kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan
menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
- Mengikuti Trend Lagu yang
ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang
sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat
divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
- Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah
disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih
suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu
yang memiliki cengkok dan mengalun.
Sangat banyak metode dan
cara-cara yang dapat dilakukan di dalam prosespemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos
yang keliru dalam prakteknya dilapangan.
Salah satu mitos aneh
yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung
masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara
membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran
burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.
Sebenarnya; Pemasteran dapat
kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam
keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam
keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan
pemasteran.
Ada Mitos yang
mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya
karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan
sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung
tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan
mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya
sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.
Kunci keberhasilan dalam memaster burung Murai Batu adalah memaster
burungdengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang
akan di master (burung maskot).
Satu lagi yang
terpenting, jangan lupa untuk selalu
memperdengarkan suara-suara master tersebut secara berkala (Feedback) kepada burung Murai Batu tersebut. Supaya
irama lagu yang sudah ada tidak hilang dan menjadi rusak.
No comments:
Post a Comment